Walau
sejarah mencatat kisah suram penjajahan Jepang di Indonesia, saat ini kedua
negara telah membina hubungan persahabatan yang sangat erat yang berlandaskan
hubungan kerjasama dan pertukaran di berbagai bidang seperti politik, ekonomi,
kebudayaan dan sebagainya. Hubungan persahabatan seperti ini, bukanlah sesuatu
yang dapat dibangun dalam sehari saja. Di Indonesia ada sekitar 11.000 orang
Jepang, sebaliknya di Jepang terdapat lebih 24.000 orang Indonesia.
Perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia berjumlah lebih dari
1000 perusahaan, di mana bekerja 300.000 orang Indonesia. Sementara itu, di
Indonesia terdapat lebih dari 85.000 orang yang belajar bahasa Jepang , jumlah
ini terbesar di Asia Tenggara dan menempati kedudukan ke-6 di dunia.
Hubungan
diplomatik dibuka pada bulan April 1958 dengan Penandatanganan Perjanjian
Perdamaian antara Jepang dan Republik Indonesia. Pada tahun yang sama
ditandatangani pula Perjanjian Pampasan Perang. Sedangkan untuk pembukaan jalur
penerbangan antara Jepang dan Indonesia diadakan pada tahun 1963.
Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra
dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang
bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia
dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar
impor dari Indonesia (tahun 2007)
Komoditi penting yang diimpor
Jepang dari Indonesia adalah a.l. minyak, gas alam cair, batubara, hasil
tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan
listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia
meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja,
perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan
suku-cadang mobil.
Investasi langsung swasta dari Jepang ke
Indonesia yang menurun sehubungan dengan stagnasi yang dialami perekonomian
Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, kini
belumlah pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting di
antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.
Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5% dalam kesuluruhannya.
Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5% dalam kesuluruhannya.
Terdapat kurang lebih 1000
perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia (sumber: JETRO).
Perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja
Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1
di Indonesia (sumber: BKPM).
Setelah
mulainya pemerintahan Yudhoyono, telah dibentuk forum Investasi bersama tingkat
tinggi pemerintah-swasta antara Jepang dan Indonesia.
Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu diadakan antara Japan Club dan pemerintah Indonesia, pada bulan Juni 2005 pada kesempatan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang, telah berhasil disetujui SIAP, yaitu rencana strategis investasi yang meliputi 5 pokok, yaiitu masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.
Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu diadakan antara Japan Club dan pemerintah Indonesia, pada bulan Juni 2005 pada kesempatan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang, telah berhasil disetujui SIAP, yaitu rencana strategis investasi yang meliputi 5 pokok, yaiitu masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.
Perundingan resmi “Economic Partnersip Agreement
antara Indonesia dan Jepang (EPA)” disetujui oleh pemerintah Indonesia dan
Jepang pada waktu Presiden SBY berkunjung ke Jepang dengan resmi pada bulan
Juni 2005, setelah itu Presiden SBY dan Mantan Perdana Menteri Jepang, Mr.Abe
menandatangani surat persetujuan EPA pada tgl 20 Agustus 2007. Melalui EPA yang
telah berlaku efektif dan mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Juli 2008 ini,
diharapkan perdagangan dan investasi antara kedua Negara dapat meningkat dan
semakin berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar